Aksi Nyata Meningkatkan Pembaca Buku
Data dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization
(UNESCO) menunjukan, negara Indonesia menjadi negara dengan peminat membaca
sekitar 0,01% dengan perhitungannya hanya satu orang yang memiliki minat
membaca dari 1000 orang Indonesia. Selain itu, di ASEAN Indonesia juga menjadi
negara tiga terbawah dengan minat membaca buku.
Hal tersebut
terjadi karena membaca buku dianggap sebagai hal yang membosankan, dan
orang-orang yang suka membaca buku dinilai sebagai orang yang kaku. Untuk
mematahkan pendapat tersebut, Fiersa Besari bersama dengan Aulia Angesti
membentuk sebuah komunitas yang dinamakan Pecandu Buku.
Komunitas ini belum setahun
didirikan, tepatnya pada tanggal 18 Juli 2015 dengan melakukan promosi melalui
akun @pecandubuku di instagram. Menjadikan
media sosial instagram sebagai langkah awal untuk mengumpulkan massa, sebelum
nantinya berlanjut ke masyarakat secara lebih nyata.
Selain itu, media sosial dianggap
paling ampuh untuk menarik massa dikalangan anak muda, yang merupakan target
utama dalam komunitas ini. “Karena kita mengetahui
anak muda banyak berkecimpung di media sosial” tambah Aulia Angesti, Salah satu
pendiri dari Komunitas Pecandu Buku saat dihubungi via telepon, Kamis (9/6).
Wanita
yang baru saja lulus dari Universitas Pendidikan Indonesia ini, juga menyatakan
bahwa sempat pesimis saat ingin mendirikan komunitas, bersama dengan Fiersa
Basri. Namun, yang ditakutkan tidak terjadi karena animo masyarakat teryata
besar. “Followers-nya langsung
meningkat dengan cepat secara signifikan” ujar Aulia Angesti, Kamis (9/6).
Respons
baik dari masyarakat media sosial ini, menuntut pendiri komunitas untuk
menciptakan kegiatan-kegiatan baru selain menjadi pembaca buku. Untuk itu,
disetiap bulannya mereka mengadakan kegiatan Pecandu Buku Bersila yang biasa
disebut sebagai PBB. Kegiatan ini pertama kali diadakan di Bandung, sekali di
Jakarta dan kedepannya akan diadakan di kota Makasar.
Selain kegiatan
PBB, terdapat juga kegiatan seperti perpustakaan berjalan yang disebut sebagai lapak
serempak. “Lapak seremtak, merupakan kegiatan memberikan bacaan secara gratis dititik-titik keramaian” ucap
Aulia Angesti, Kamis (9/6). Tempat yang menjadi titik keramaian yang dimaksud
ialah Car Free Day (CFD) di Bandung, bundaran HI di Jakarta dan Pantai Losari
di Makasar.
Eka
Putri selaku anggota Komunitas Pecandu Buku juga menambahkan, terdapat juga
kegiatan sosial dalam komuniatas ini. “Kita nyumbang alat tulis gitu-gitu buat
sekolah, kan ada kordinator disetiap daerah” ucapnya, Kamis (9/6).
Eka menambahkan,
selain kegiatan sosial, PBB dan shareing mengenai
sebuah buku, komunitas ini juga memberikan ilmu mengenai penggunaan ejaan
bahasa Indonesia dan resensi yang benar. “Belajar nulis juga, fotografi, jurnalistik,
belajar ngetik juga” tambah Eka, Kamis (9/6).
Dengan
banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Pecandu Buku, tidak membuat
komunitas ini puas. Untuk itu, kedepannya mereka berharap komunitas ini terus ada
dan menjangkau seluruh daerah terpecil di Indonesia. “Kutu buku itu keren,
kalian bisa membuka wawasan dan mata malalui buku yang dibaca dikomunitas ini”
tambah Eka, Kamis (9/6).
NP
Post a Comment