Mendaki Gunung Aman
Dakwah Dan Komunikasi (DNK)
TV bekerjasama dengan Kelompok Mahasiswa Pencinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan (KMPLHK) Kembara Insani
Ibnu Batutta (RANITA) menyelenggarakan pemutaran film dokumenter Meter di atas Permukaan Laut (MDPL) di
Auditorium Harun Nasution, Selasa (10/11).
Disampaikan oleh Ahmadi
selaku sutaradara, pembuatan film ini berawal dari maraknya generasi muda yang
mendaki gunung. Berdasarkan data Badan Sar Nasional (Basarnas), tercatat 23
korban tewas sepanjang tahun 2014 sampai 2015 saat mendaki gunung.
“Hal itu terjadi akibat
para pendaki menyampingkan prosedur dalam mendaki gunung. Mulai dari pra
mendaki, saat mendaki, dan pasca mendaki. Film dokumenter ini sebagai wahana
edukasi tentang safety procedure bagi
para pendaki gunung,” tambahnya.
Menurut
Ahmadi, tujuan mendaki gunung bukan semata untuk menaklukkan alam, tapi juga
melestarikannya. Melalui film ini ia berharap bisa menjadi tontonan sekaligus
tuntunan. Lebih jauh lagi, film ini bukan hanya sekadar memberikan
hiburan, tapi mampu memberikan edukasi kepada penonton untuk menjaga alam.
Seirama dengan Ahmadi,
Kang Asep selaku pencinta lingkungan dari Wanadri mengungkapkan mendaki gunung bukanlah perkara
yang mudah. Sebelum mendaki gunung dibutuhkan persiapan fisik dan mental.
Seorang pendaki harus terlebih dahulu memahami karakter gunung yang akan ia
daki. “Mendaki gunung tidak mudah. Sebelum mendaki memerlukan persiapan berupa
pelatihan, teknik, fisik, dan navigasi,” ungkapnya.
Acara yang
diadakan tepat pada Hari Pahlawan Nasional itu juga menghadirkan artis
sekaligus Duta Insan Berwawasan Lingkungan, Dik Doank. Dalam kesempatan itu ia menuturkan, hakikat
cinta kepada alam adalah melestarikan keindahan alam. “Mendaki
gunung adalah salah satu cara untuk mencintai keindahan alam,” katanya.
Sementara itu, Resi Elang Andhika,
produser film dokumenter memberikan apresiasi kepada pemain dan tim kru film
karena film ini mampu menyampaikan pesan kepada penonton. Namun, menurut Resi
ke depan ada beberapa hal yang harus diperbaiki seperti warna gambar, audio,
dan visual film agar sinkron dengan konsep film itu sendiri.
Post a Comment