Tren Website Mahasiswa
Perkembangan
internet makin pesat. Pembuatan website kian melesat.
Seiring pesatnya
perkembangan internet, website pun
tengah mendapat tempat di hati masyarakat, tak terkecuali mahasiswa. Kebanyakan
dari mereka menggunakan website sebagai
ladang bisnis. Kabarnya, aktivitas baru ini dapat menghasilkan pundi-pundi
rupiah. Keuntungan yang didapat pun berlipat ganda dari modal yang dikeluarkan.
Keuntungan website tengah dirasakan Aulia Azhari.
Sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) ia telah memanfaatkan website untuk memasarkan dagangannya. Mulai dari jualan Alquran,
hijab, mukena hingga pakaian muslimah.
Menurut mahasiswi
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) ini, adanya website sangat bermanfaat. Selain bisa
mencapai keuntungan hingga Rp2 juta perbulan, sistem kerja yang mudah dan tanpa
menganggu jadwal kuliah juga turut menjadi alasan membuat website. “Cukup dengan mempromosikan blog pribadi lewat whatsapp, line, instragram, dan bbm,” ujar perempuan yang akrab disapa
Aul ini, Senin (4/4).
Meski memperoleh
keuntungan hingga jutaan rupiah tiap bulannya, Aul memiliki kendala dalam
mengelola website pribadinya.
Pasalnya, di Baliratihgarut.com -website milik
Aul, pelanggan belum bisa belanja dengan cepat dan mudah layaknya website online ternama seperti Lazada.co.id, Bukalapak.com, dan Blibli.com.
Tak beda dengan Aul,
Rahmat Sasongko mahasiswa Jurusan Teknik
Informatika, FST juga mengungkapkan, lewat Beligambar.com ia bisa meraup keuntungan hingga Rp4 juta perbulan
dengan pengunjung berkisar 400 sampai 800 tiap harinya. Selain itu, dengan
adanya website itu, Rahmat bisa
menggambarkan produk secara detail agar pelanggan bisa memilih barang yang
diinginkan.
Meski mengaku banyak
mendapatkan manfaaat dari website,
kendala kerap ia hadapi, misalnya hacker
website. Ia tetap menjalankan
aktivitasnya sebagai pencipta karya seni digital baik berupa karikatur, vector, siluet, line art, maupun smudge
painting.
Sayangnya, nasib mujur
tak dirasakan mahasiswa Jurusan Tafsir Hadis (TH) Fakultas Ushuluddin (FU), Hari
Maringo, pendiri website
Pakarteknologi.blogspot.com. Website
yang berdiri pada 2015 silam, awalnya dibuat sebagai ladang bisnis. Tapi selama
setahun, keuntungannya hanya mencapai Rp91 ribu. ”Penyebab kerugian itu karena
tampilan website itu sudah lama tak
diperbarui,” ujarnya, Selasa (5/4)
Padahal berbagai upaya
telah ia lakukan. Salah satunya dengan mengisi rublik-rublik menarik seperti
operasi sistem, permainan, dan memasukkan 35 judul film dengan genre yang
berbeda. Ke depan ia berharap agar website ini ada yang beli dengan harga
tinggi dan diterima oleh google ads.
Lain lagi dengan Mahasiswabicara.com. Website yang berdiri pada September 2015 ini
sejak awal berdiri berkeinginan untuk membangkitkan kembali gairah
budaya membaca dan menulis mahasiswa. ”Ketika telah menulis berarti manusia
telah mengabdi,” ujar Pemimpin Redaksi Mahasiswa Bicara (MB), Selamet Widodo,
Selasa (5/4).
Mahasiswa Jurusan TH,
FU ini mengatakan, saat ini MB sudah
memiliki 400 kontributor dari seluruh Indonesia. Setiap hari MB menerima hingga
sepuluh tulisan, tapi MB hanya memposting satu tulisan tiap harinya.
Kendati demikian,
stigma juga dialami website yang
didirikan oleh Rizki Jong ini. Beberapa orang menganggap MB menerima dana dari
pihak asing yang punya kepentingan. Untung ia dan kru dapat menyikapi permasalahan itu dengan
bijak. Tak pernah sekalipun berkeinginan membalas tudingan tersebut. “Kami tak
pernah menerima gaji sepersen pun. Media ini lahir sebagaimana diamanatkan UU
No.40 Tahun 1999 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelas Widodo.
Menanggapi maraknya
mahasiswa yang mempunyai website,
Dosen Sistem Imformasi (SI), FST,
Asep Taufik Muharram mengapresiasi langkah
tersebut. Ia menjelaskan terdapat dua hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan website. Pertama,
standarisasi dalam pembuatan website,
konten harus sesuai dengan tema. Terutama,
website yang digunakan untuk online
shop.
Kedua, sambung Asep,
dalam pembuatan website diharapkan
dapat memudahkan pengguna dalam mengakses informasi yang ada dalam template. “Intinya tampilan desain harus
menarik pengguna,” jelas Asep dalam pesan singkatnya, Kamis (7/4).
Post a Comment