Festival Seni Islami Salurkan Bakat dan Kreativitas
Islam sebagai agama yang dianut oleh mayoritas
rakyat Indonesia memiliki khazanah kekayaan seni. Seni islami merupakan salah
satu kekeyaan seni nasional yang dimilki Indonesia. Melalui seni nuansa Islami ini diharapkan mampu
memberikan efek positif guna mewujudkan Islam sebagai agam cinta perdamaian dan
rahamatan lilalamin.
Demikian disampaikan
oleh Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian agama (Kemenag) Republik
Indonesia, Euis Sri Mulyani dalam acara Malam Puncak Festival Seni Isami
Nasional 2015 di Auditorium Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN)
Jakarta, Sabtu,(21/11).
Ia menambahkan, seni
Islam berjasa mengantarkan Indonesia menuju transisi negara dan bangsa yang maju dan menjunjung
tinggi budaya. Seni bernuansa Islami merupakan kekayaan bangsa yang sangat
banyak terdapat di Indonesia, seperti seni hadrah, marawis, kaligrafi, rebana,
dan gambus. “saya berharap seni islami ini mampu diterima anak muda sebagai
budaya bangsa yang harus di jaga. Seni juga merupakan foros strategis untuk
mewujudkan persaudaraan berbangsa dan bernegara”, katanya.
Rektor UIN Jakarta,
Dede Rosya dalam acara sambutan memberian apresiasi atas terselenggranya acara
Festival Seni Islami 2015 ini. Lebih jauh Dede berharap UIN Jakarta mampu
menjadi Reinkarnasi seni islami Indonesia. Menurut Dede pada masa era
IAIN, Ciputat terkenal dengan budaya
seninya. “Saya berharap kedepan acara seperti ini terus berlanjut agar UIN
lebih dikenal bukan hanya karena toleran dan pluralis, tetapi karena memiliki
budaya seni islami yang tinggi”, Ungkapnya.
Malam puncak
penganugrahan prestasi dan penutupan FSI 2015 yang diselenggarakan oleh
Himpunan Qori dan Qoriah Mahasiswa (HIQMA) dimeriahakan atas penampilan Wayang
Santri Komunitas laka-laka dari Tegal, Jawa Tengah. Selanjutnya, acara juga
menampilkan pegelaran lintas daerah dan
lintas budaya dalam kirab seni islami Nusantara. Dalam acara ini
dimeriahkan oleh penampilan nasyid seni religius UIN Malang, banjari murni, UIN
Surabaya, shalawat modern UIN Semarang, UIN jogja dan UIN Jakarta.
Ketua Panitia, Muhammad
Furqon mengatakan Festifal Seni Islami ini merupakan bentuk kreativitas
mahasiswa. Melalui acara ini ia berharap ke depan genarasi muda lebih menjadi
budaya islami yang kaya akan seni.”Seni islami diharapkan mampu menkonter
budaya barat yang sudah marak di tengah-tengah generasi muda,” ujarnya.
Salah satu penonton
dalam acara FSI 2015, Zainurrahman mengaku bangga bisa menyaksikan dan
mengetahui seni islami. Pengetahuan tentang seni islami perlu untuk diketahui
mahasiswa dan masyarakat untuk lebih mencintai beragam budaya di
Indonesia.”Seni islami disamping kekayaan budaya nasional, juga merupakan media
untuk menyebarkan ajaran islam sejak zaman walisongo dulu,” pungkas mahasiswa semester lima, Fakultas Ushuluddin.
Post a Comment