Jurusan Teknik Biomedika, Menjanjikan Pembaruan 2 Bidang Penting Dunia Medis
sumber: google
Semua orang menginginkan tubuh yang sehat agar
selama berkegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa hambatan. Selain
menjaga pola makan dan berolahraga banyak yang menjadi dapat faktor pendukung
untuk menjaga tubuh agar tetap dalam kondisi sehat. Salah satunya yaitu
fasilitas kesehatan berupaa peralatan medis dan obat-obatan. Saat ini, banyak
usaha yang dilakukan dalam dunia kesehatan dengan tujuan memajukan teknologi
medis. Pengembangan ini diharapkan dapat menghasilkan alat-alat dan pengobatan yang
nantinya dapat menyajikan kesehatan terbaik.
Prosedur pengembangan teknologi secara garis besar sederhana
saja. Pertama, konsep yang matang dibutuhkan untuk mengambil langkah-langkah
konstruktif. Usaha ini dapat dilakukan dengan pihak universitas atau lembaga
penelitian untuk mengembangkan alat-alat kesehatan dan obat-obatan. Setelah ada
perencanaan dan kerjasama tentu ada tahap produksi yang nantinya berakhir
kepada pengguna. Entah itu dari pihak rumah sakit, instansi kesehatan atau
masyarakat luas. Salah contoh lembaga merealisasikan pengembangan alat-alat
medis dan pengobatan adalah Fakultas Life Sciences and Technology Swiss German
University (SGU).
Lewat jurusan Biomedical
Engineering (Teknik Biomedika), mereka telah melakukan beberapa percobaan
untuk mengembangkan peralatan medis. SGU memunculkan obat tradisional mulai
dari tingkat penelitian. Berlanjut ke tahap aplikasi untuk penyempurnaan sebelum
sampai ke tangan pengguna. Dalam pelaksanaan pengajaran dan penelitian ada dua
prioritas utama yang dilakukan Teknik Biomedika SGU. Pertama Bidang Cell atau Tissue Engginering dan Biomedical Instrumentation yang telah
diakui dan dipubilikasikan di jurnal-jurnal nasional dan internasional. Kedua
yaitu Cell Tissue Engineering bidang
rekayasa jaringan, merupakan penggunaan kombinasi teknik sel dengan
memamfaatkan faktor biokimia dan fisiokimia untuk meningkatkan atau
menggantikan fungsi biologis.
Penelitian ini berhasil melahirkan terobosan baru dalam dunia
kesehatan yaitu produksi konsentrat sari buah nanas. Penelitian ini ditujukan
bagi penederita HIV/AIDS, karena nanas dianggap dapat meningkatkan daya tahan
tubuh yang sejatinya memang dibutuhkan untuk penyakit ini. Produksi konsentrat
telah dilakukan uji coba di puskemas, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD)
dan Lembaga Permasyarakatan (Lapas). Hasilnya, produksi konsentrat sari buah
nanas dapat meningkatkan sel imun (CD 4) dari penderita hingga ke tingkat
normal.
Buah warna kuning sarat dengan vitamin C ini ternyata dapat
menghancurkan virus dalam darah sampai ke titik rendah. Penelitian lanjutan pun
cukup mengejutkan karena selain HIV, sari nanas dapat menghancurkan virus Human Papilloma Virus (HPV) yang
menimbulkan kanker leher rahim dan virus Hepatitis
C virus (HCV) untuk kanker hati.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Rernat Maruli Panjaitan dan tim SGU ini pun turut
melakukan pengembangan lanjutan dengan
menggunakan estrak daun Kembang Telang untuk pasien diabetes.
Tak hanya obat-obatan, Teknik Biomedika Swiss German
University pun telah mengembangkan tensimeter tanpa merkuri. Munculnya
pengembangan ini karena adanya anjuran dari World Health Organization (WHO).
Dengan berbahan tenaga baterai dan listrik sudah diujikan dan akan dipasarkan
di 14.000 puskesmas Se-Indonesia. Penelitian yang dilaksanakan oleh Dr.-Ing.
Candidate Aulia Arif Iskandar dan Fuad Ughi pun berhasil menyabet sertifikat
dari Museum Rekor Indonesia (MURI) 2013.
Lagi, tim peneliti dari dosen Teknik Biomedika SGU yang
bekerjasama dengan BPPT dan PT. Renalmed kembali melakukan penelitian.
Pengembangan selanjutnya lebih difokuskan kepada alat-alat medis. Adalah
Hemodialise yang berfungsi sebagai alat pencuci darah dengan sensor urea dan kreatinine.
Perbedaan dengan alat yang yang selama ini digunakan dalam dunia medis adalah Hemodialise mempunyai sensor
untuk kadar urea dan kreatinine, sehingga dalam darah dapat diperiksa otomatis
setiap 20 menit.
Pengembangan untuk alat kesehatan maupun cell atau tissue
engineering hanya satu contoh dari perkembangan dunia medis serta. Kendala yang
masih harus dihadapi adalah kurangnya tenaga ahli. Padahal masih banyak alat kesehatan maupun obat-obatan
tradisional yang berpotensi untuk diteliti dan dikembangkan.
Post a Comment